Ambiners |
Berbaur dengan orang lain, bersahabat dengan siapapun dari berbagai latar belakang punya keunikan tersendiri. Contohnya komunitas baru yang dibentuk di Bengkulu baru-baru ini. Komunitas pecinta seni bernama Ambin. Dalam komunitas ini para Ambiners, begitu mereka menyebut anggota-anggotanya, ingin bergaul dengan siapapun dalam rangka merangkai persahabatan dan berkarya di bidang seni.
Agenda perdana komunitas Ambin ini launching pada 14 Mei 2016, berkumpul pada malam launching tersebut berbagai komunitas dan kelompok seni Bengkulu. Tergambar keceriaan dan kebersamaan anggota-anggota komunitas ini bersama pecinta seni lain. Saya membayangkan telah terbentuk persahabatan baru dari komunitas ini.
Bunda Yusni membacakan puisi tentang Yuyun |
Penampilan seni dari masing-masing mereka pada malam launching yang lalu penuh dengan nuansa kepedulian atas problem dan masalah bangsa, itu titik point yang saya rasakan saat menyaksikan secara langsung penampilan sahabat-sahabat pecinta seni ini.
Puisi tentang Yuyun yang dibawakan oleh bunda Yusni, kritik sosial oleh Pak Mulyadi, Edy Ahmad, dan Teater Jengkal memberikan gambaran bahwa komunitas pecinta seni cukup cerdas memainkan perannya bagi masalah-masalah bangsa. Semoga selalu ada suara-suara yang peduli pada kebenaran, konsisten berkarya dalam kebaikan dan perbaikan.
Pak Mulyadi (kanan), Sastrawan Bengkulu saat membacakan salah satu puisi diacara Launching Ambin |
Ambiners Bengkulu
Reviewed by Beni Sumarlin
on
10.49.00
Rating:
Tidak ada komentar: