Kisah yang kedua kita dapati di dalam surat Al Kahfi ini
yakni kisah Nabi Musa a.s. mencari ilmu, ayat 60 sampai 82.
Baca juga :
Kisah dan Hikmah Unik Ashabul Kahfi
Diceritakan diayat tersebut bagaimana Nabi Musa a.s. mencari kediaman seorang guru dan menemukanya untuk selanjutnya memohon diri untuk belajar kepadanya. Sebagian ulama menyebutkan guru Nabi Musa a.s. itu adalah Nabi Khidir a.s.
(Sebagian ulama dan pemikir pendidikan islam, mengambil
kisah ini sebagai salah satu dasar rujukan dalam menjalankan proses pendidikan
islam, namun kali ini kita tidak akan membahasnya).
Bagian unik pertama yang kita temukan dalam kisah ini adalah
sosok Musa a.s. Siapakah dia? Kebanyakan kita tentu sudah faham bawa Musa
adalah salah seorang Nabi yang mulia, dan ia dikenal sebagai Nabinya Bani
Israil, nabi yang menyelamatkan Bani Israil dari kezaliman penguasa paling
zalim di masanya, yakni Fir'aun.
Musa a.s. adalah tokoh yang melawan kezaliman penguasa terhebat dizamannya. Ia Nabi dan Rasul, diperintahkan oleh Allah untuk belajar suatu ilmu kepada Khidir, yang disebutkan oleh Allah sebagai seorang hamba dari hamba-hamba Kami.
Ilmu apakah yang diajarkan Khidir a.s. kepada Musa a.s? Ini
salah satu pokok penting dan keunikan
kisah ini.
Dalam perjalanan mereka (Khidir dan Musa), Khidir
mengajarkan 3 hal lewat kebijakan yang dilakukannya.
Pertama, Khidir melobangi perahu orang miskin yang bekerja
di laut yang perahunya mereka tumpangi. Kedua Khidir membunuh seorang anak
kecil, dan ketiga Khidir menegakkan dinding sebuah rumah yang hampir roboh di
sebuah negeri yang penduduknya kikir terhadap mereka berdua (18:71-77).
Tiga hal itu tak masuk akal bagi Musa sehingga ia melakukan
protes. Tiga hal irrasional bagi akal kita yang belum mengerti.
Khidir bertindak berdasarkan wahyu dan ilmu yang ia dapatkan
dari Allah SWT. Dan ia mengajarkan hikmah dan rahasia berbagai perbuatannya
itu kepada Musa (18:79-82).
Perahu milik orang miskin yang bekerja dilaut itu sengaja ia
lubangi karena didepanya akan berhadapan dengan seorang raja zalim yang
merampas setiap perahu yang bagus.
Anak kecil yang ia bunuh adalah seorang anak yang kafir
sedangkan orang tuanya mukmin, dikhawatirkan anak itu dikemudian hari akan
memaksa kedua orangtuanya menjadi kafir.
Dinding rumah yang diperbaikinya adalah milik dua anak yatim
di negeri itu yang dibawahnya terdapat harta warisan ayahnya yang saleh, agar
kelak ketika sudah dewasa mereka bisa menggunakanya.
Tiga pelajaran yang luar biasa..
Pertama mengajarkan bagaimana cara menyelamatkan rakyat dari
kezaliman pemimpin, mengajarkan bentuk kepedulian pada masalah-masalah rakyat
dan bertindak melawan kesewenang-wenangan pemimpin.
Kedua, mengajari agar menghentikan kekafiran mulai sejak
dini, menjaga dan melindungi keimanan seseorang merupakan hal yang utama.
Dan yang ketiga mengajarkan tentang memelihara dan
melestarikan kebaikan dg tanpa mengharap balasan dari siapapun.
Lanjutan
Kisah Unik Nabi Musa a.s. Mencari Ilmu (18:60-82)
Reviewed by Beni Sumarlin
on
14.25.00
Rating:
Tidak ada komentar: